LÃ Banyak bunga di taman cuma satu kupetik
Banyak anak perawan cuma Adik yang cantik
PÃ Banyak buah semangka dibawa dalam sampan
Banyak anak jejaka cuma Abang yang tampan
LÃ Berjuta bintang di langit Satu yang bercahaya
Berjuta gadis yang cantik Adiklah yang kucinta
PÃ Pandai Abang merayu, hatiku rasa malu
(**)
LÃ Rumah atapnya tinggi terbuat dari bambu
Cuma Adik kupilih dan yang selalu kurindu
PÃ Gunung puncaknya tinggi tertutup oleh salju
Memang Abang kupilih dan yang selalu kurindu
Ini membuatku patah hati
Kala ia meninggalkan pergi
Mengapa dulu ‘ku terlalu cinta
Mengapa dulu ‘ku dicintai Kalau hanya untuk disakiti
Ya badan, mengapa begini
Tiada mungkin akan terobati Derita karena patah hati ini
Kecuali ia mau kembaliUntuk hidup bersamaku lagi
Apakah aku berdosa bila aku menyanyi
Kalau tiada salah, kalau tiada dosa
Mengapa ‘ku dicegah
Apakah aku berdosa bila aku menyanyi
Seisi rumahku membenci Diriku yang mengabdi seni
Betapa hati pedih sekali Betapa pedih sekali
Membuat aku hai mabuk kepayang
Sifatmu yang peramah dan pendiam
Membuat aku rindu siang-malam
Juga wajahmu yang teramat tampan
Akan selalu jadi perhatian
Sungguh kau seorang pria idaman
Idamannya gadis sepanjang zaman
Sungguh sukar dicari masa kini
Orang sepertimu pria sejati
Bagaimana aku tak bahagia
Berdampingan denganmu hai kekasih
Sopan-santunmu menyejukkan kalbu
Tutur-sapamu hai semanis madu
Bentuk tubuhmu lelaki perkasa
Kejujuranmu dapat dipercaya
Puing-puing kenangan masa lalu
Mimpi-mimpi hari indah hanyalah semu
Lupakan itu semua yang lalu biar berlalu
Biarkan itu semua terkubur bersama waktu
Dan anggaplah semua tak pernah terjadi
Dan marilah membina hidup baru lagi
Puing-puing kenangan masa lalu
Mimpi-mimpi hari indah hanyalah semu
Pria:
Kemilau salah harta bukan itu harapan
Gemilang ketenaran bukan itu tujuan
Namun yang kudamba kedamaian
Hanya yang kudamba ketenteraman
Wanita:
Siapa pun dirimu senantiasa cintaku
Siapa pun dirimu senantiasa sayangku
Pria:
Relung-relung hati yang dulu sunyi
Hari-hari kita yang dulu sepi
Cinta yang nyaris memudar kini bersemi kembali
Bak bunga merekah mekar gairah merasuk hati
‘Kan kutempuh sisa hari dari hidupku
Bersamamu dan selalu mendampingiku
Relung-relung hati yang dulu sunyi
Hari-hari kita yang dulu sepi
Duet:
Cinta yang nyaris memudar kini bersemi kembali
Bak bunga merekah mekar gairah merasuk hati
Cinta yang nyaris memudar kini bersemi kembali
Bak bunga merekah mekar gairah merasuk hati
Cinta yang nyaris memudar kini bersemi kembali
Bak bunga merekah mekar gairah merasuk hati
He, malam bulan purnama, bermandikan cahaya
Di ombak yang tenang sinarnya rembulan
Bak berlian bertaburan
He, malam bulan purnama, bermandikan cahaya
Dunia yang kelam menjadi terang
Hati pun gembira
He, malam bulan purnama, bermandikan cahaya
Bagi yang bercinta, malam purnama
bertambah bahagia
Maka syukurilah terangnya bulan
sebagai nikmat Tuhan
He, malam bulan purnama, bermandikan cahaya
Di ombak yang tenang sinarnya rembulan
Bak berlian bertaburan
He, malam bulan purnama, bermandikan cahaya
Ha... ha...
He, malam bulan purnama, bermandikan cahaya
He, malam bulan purnama, bermandikan cahaya
La... la-la-la-la-la-la-la, la-la-la-la-la-la-la
La-la-la-la-la-la-la, la-la-la-la-la-la-la
0 komentar:
Posting Komentar