Yang dicekam penderitaan
Isteriku sukar melahirkan
Tangisnya sungguh memilukan
Dia mengaduh kesakitan
Dengan jeritan yang tertahan-tahan
Dia mengeluh putus asa
Tak tahan lagi menahan sakitnya
Tak tega, tak tega
Ya Tuhan apakah dosanya
Sehingga engkau mengadzabnya
Jadikan aku penggantinya
Janganlah dia yang Kausiksa
Hm... ooo...
Berdebar hati berdebar deras darahku mengalir
Bergetar tubuh bergetar menahan gejolak hati
Sungguh aku malu, malu, malu, malu
Mengutarakan hasratku
Sungguh aku ragu, ragu, ragu, ragu
Mengatakannya padamu
Berdebar hati berdebar deras darahku mengalir
Bergetar tubuh bergetar menahan gejolak hati
Pria:
Sudah kurangkai kata
‘Tuk menyampaikan rasa
Tapi di hadapanmu sungguh malu yang tak menentu
Jangankan ‘tuk merayu apalagi mencumbu
Bahkan memandang matamu ternyata aku tak mampu
Terkesima diriku memandang pesonamu
Gugup kelu dan kaku memandang wibawamu
Wanita:
Berdebar hati berdebar deras darahku mengalir
Bergetar tubuh bergetar menahan gejolak hati
Sungguh aku malu, malu, malu, malu
Mengutarakan hasratku
Sungguh aku ragu, ragu, ragu, ragu
Mengatakannya padamu
Duet:
Berdebar hati berdebar deras darahku mengalir
Bergetar tubuh bergetar menahan gejolak hati
Malam ini ‘ku tak dapat tidur
Wajahmu menggoda selalu
Aku ingin memandang wajahmu
Agar reda rasa rinduku
Wanita:
Aku pun begitu tak lelap tidurku
Sebelum memandang wajahmu
Duet:
Malam ini ‘ku tak dapat tidur
Wajahmu menggoda selalu
Aku ingin memandang wajahmu
Agar reda rasa rinduku
Pria:
Wahai sayang, tampakkan wajahmu
Jangan kaugoda diriku
Wahai sayang, jangan kau malu
Tiada orang lain tahu
Wanita:
Aku malu pada sang rembulan
‘Ku takut dia mengadu
(*)
Tak Seorang Pun Mendekatiku
Setelah aku Miskin Tak Berharta Lagi
Tetapi Dulu Teman-Temanku
Setiap Saat Datang Padaku
Memang Bila Orang Sedang Jaya
Siapa Pun Menyanjungnya
Tapi Bila Dia Jatuh Susah
Lenyap Semua Temannya
Itulah Dunia Yang Dipandang Hanyalah Benda
Sukar Dicari Teman Sejati
Yang Merasakan Derita Diri
Mungkin Dalam Seribu Tak Terdapat Satu
Hidupku Kini Pedih Sekali
Karena Tiada BerTeman Lagi
Mengharapkan Tuan bermurah hati
Coba dengarkan aku menyanyi
Membawa suara jeritan hati
(**)
Sungguh terpaksa aku menyanyi
Mengharapkan Tuan bermurah hati
Coba dengarkan aku menyanyi
Membawa suara jeritan hati
Sungguh aku malu tiada terkira
Menadahkan tangan meminta-minta
Karena terpaksa ini kulakukan
Yang kupinta hanya sekedar makan
Melalui lagu kuketuk hatimu
Kalau bibir tergigit sakit bukan kepalang
Tung keripit ahai tulang bawang
Kalau pacar yang gigit sakit tak mau bilang
Walaupun sakit tapi tidak dirasa
Itu karena adanya rasa cinta
Cinta bisa menghilangkan rasa sakit
Dan juga bisa menimbulkan penyakit
Melihat Kehidupan Ini
Mengapa Si Kecil Yang Tak Berdosa
Harus Jadi Korban Angkara Murka
Mengapa Si Kecil Yang Tak Berdosa
Harus Menerima Beban Derita
Sungguh Tersayat Rasa Hati
Melihat Kekejaman Ini
Mengapa
Oh Tuhan
Engkau Biarkan
Tangan-tangan Hitam Menjamah Sutra
Mengapa
Oh Tuhan
Engkau Biarkan
Hamba-hamba Syetan Menyakitinya
Oh Tuhan
Bebaskan Dia
Dari Cengkeraman Yang Menyiksa
Oh Tuhan
Bebaskan Dia
Dari Segala Beban Derita
Dia Butuh Kasih Sayang
Belaian Nan Penuh Manja
Janganlah Engkau Pisahkan
Dia dan Orang Tuanya
0 komentar:
Posting Komentar